Facebook Badge

8/27/2011

Orang panas



Dulu lama dulu , masa tu dinasor masih berkerliaran, eh tak tak sudah tak ada, tetapi masa itu saya hanya tahu rakam akustik, sekarang sudah ada kumpulan Mentol180watt,

kami main lagu yang kami suka, dan kadang-kadang lagu kami guna sajak kawan-kawan, walau sajak tu tak masuk akal tetapi demi kawan-kawan kami buat juga



8/20/2011

O Prophets!



O Prophets!

Wahai Nabi

Who is on the side of humanity?

Siapakah dipihak kemanusiaan?

Who on the side of peace

Siapa dipihak keamanan

Since when was truth equated with depravity

Sejak bila kebenaran dinisbahkan kebejatan moral

And violence resorted to with such ease?

Dan keganasan dihala dengan lewa

When someone dies, a star no longer shines

Bila seseorang mati, bintang sirna kemilau

When a mother mourns, a morning will not appear

Bila sang ibu berkabung, pagi tidak akan muncul

When a son cries, a sunset for the daylight pines

Bila si anak menangis, senja untuk kehadiran siang

When a human soul is lost, an angel sheds a tear.

Bila hilang jiwa manusia, Bidadari menitiskan airmata

When a city falls, a culture is torn apart

Bila sebuah kota runtuh, budaya menjadi koyak rabak

When the bombs drop, prayers fall in their trails

Bila bom dijatuhkan, doa terlepas dari landasannya

For every soldier lost, another broken heart

Untuk setiap laskar hilang, satu lagi hati berduka

For every land despoiled, the earth's womb wails.

Untuk setiap tanah musnah, rahim bumi meratap

O Prophets! Why your words we do not hear?

Wahai Nabi, kenapa ayat ayat kamu tidak kami dengar

For every word of wisdom a missile now falls

Untuk setiap bijakkata, peluru berpandu luncur

For every sermon of truth, your people tremble in fear

Untuk setiap kuthbah kebenaran, umatmu mengigil dalam khuatir

And instead of faith summoning, only terror calls.

And sebalik seruan kepercayaan. Hanya keganasan di seru

For every death, a dream dies

Untuk setiap kematian, impian mati

For every tear, a smile unknown

Untuk setiap tangisan, senyuman tidak dikenali

For every grave, only a broken promise lies

Untuk setiap kesedihan, hanya janji yang musnah

For every lost soul, the universe will moan.

Untuk setiap kehilangan jiwa, cakrawala merintih

words George Manos



8/06/2011

Pyan Mat Enjin Kemuning Estet,

Pyan Mat Enjin Kemuning Estet,

Dulu tidak banyak kilang, pelung pekerjaan pula sangat terhad, paling bagus jadi mandur, kalau tidak bekerja di ladang,
Tidak seperti sekarang, kilang bercambah biak sampai  tak cukup pekerja, malah perkerja asing lebih ramai dari pekerja tempatan,

Ada di antara perkerja asing ini turut membantu perjuangan parti politik pemerintah dengan menyertai demo baju merah antaranya

Hehehe. Dah dah

Teringat saya pada Pyan, bukan Pyanhabib, ini Pyan yang lain, Pyan ini lagi karat dari pyanhabib, Pyanhabib tak dapat mendengar tapi Pyan ini tak dapat mendengar nasihat, buas macam setan

Nama ibunya Minah, bapanya orang panggil Mat Enjin, entah sampai sekarang saya tertanya-tanya macam mana boleh dapat nama Enjin

Jadi orang panggil Pyan?... Pyan Mat Enjin tetapi herannya mak dia pun di gelar Minah Mat Enjin, nama Mat Enjin dah jadi macam surname

Pyan tak sekolah, Mat Enjin hantar sekolah dia pergi lastik burung, sampai bosan orang tua tu, Minah Mat Enjin pun tak tau nak kata apa

Reputasi nama Pyan memang hebat, anak dara tak keluar rumah takut kena raba, bila di tanya kenapa suka meraba? tak takut ke kena belasah mak bapak orang ramai ramai?

Jawab Pyan mudah,”aku tak pernah dapat meraba, tiap kali aku lalu budak perempuan masuk rumah, aku raba kote aku jer”

Tapi sebenarnya orang di estat tak berani nak belasah Pyan, sebab Pyan ni memang hati kering, kalau kena belasah hari ini esok rumah orang yang belasah tu akan porak poranda, tengok perut Mat Enjin yang boncit tu pun mereka dah kecut

Kena tangkap polis banyak kali tapi Pyan tak pernah mahu tobat

Saya dengan Pyan jarak 3-4 tahun, Pyan lebih tua jadi kami semua mengikut jer dia bila main-main gelang getah, guli tiktak , gasing, daun terup tepuk, Pyan tidak kurang hebat, walau badannya kecil dia handal,

kami semua tak berapa suka main dengan Pyan, tapi kerana takut kena ikat kat pokok pisang, kami buat diam jer, Pyan suka main tipu, kami budak budak tapi kami tau kalau kena tipu

Main gelang getah dia bawak getah sekerap, main guli dia bawak bola besi, main daun terup bergambar dia bawak daun terup poker, memang boleh darah tinggi main dengan Pyan

Pernah satu Ramadhan, Pyan ponteng puasa, Pyan tangkap ayam, tetapi masa sembelih tak tahu macam mana, saya alah tengok darah, tak campur, saya dengar Pyan sembelih ayam tu tiga kali

Patutlah liat daging ayam ni, sampai tiga kali sembelih pun tak mati-mati, ayam salai liat itu merupakan makanan ponteng puasa … saya tak campur saya baik

Dari kecil sampai sekarang dia tak berubah, bila kami ke Surau, Pyan pakai telekong Maknya duduk belakang pokok kekabu

Dia kejar kami, tapi dia silap sebab kami ramai, dan kami tahu itu Pyan, hanya Pyan yang suka menyakat pakai telekong lima hari bertutut-turut,

kami kejar dia ,dia terkejut dan lari jatuh di lereng bukit, itu bleh dibuktikan dengan parut di pipi Pyan
Dengarnya masa menikah, pyan kena gelak, orang suruh mengucap dia baca bismillah

Setelah belajar dan bekerja, saya tidak pernah jumpa Pyan Mat Enjin,

cuma baru-baru ini saya berjumpa dengan kawan lama, katanya Pyan dah ramai anak, “Syukur” kata saya , tak derlah mereban teben lagi

Lagi menurut kawan saya ni, Pyan tak tau sembahyang sampai tua,hanya sekarang Pyan sembahyang sebab anaknya yang di hantar ke sekolah agama mengajarnya, kalau bapak tak sembahyang kami pun taknak

8/04/2011

It Is You


It Is You

The hurt still remains even after all this time

And every work I read my heart pains with its rhyme.

Oh, this is why my soul is cold and the day is so heavy

Though I try to escape the story told It burdens me.

Which love do I miss? I thought one love was true

Yet without even your kiss it is you.

And time has no mercy for through each day I must pass

And each through your memory, with no way around, until my last.

Even sleep bears no escape for your image appears

There plain and the darkness only when the day will break

To realize you are gone again. Yet, even heaven gives no relief

For it is here that we did meet and to see your angel only gives grief

For on this earth our life was incomplete.

This is where we should know such bliss

Not in dreams nor even in heaven

But the rapture from a simple kiss

Of a love for which our life given.

So, these days remain unfulfilled Now that you have gone

and each drop the rain has spilled Lasts so long.

Words by George Manos